Sistem Akuntansi Biaya Menurut Pesanan

Nama : Tasya Putri Kamila
NPM : 17118002
Kelas : 2ka27

Tulisan ini saya buat untuk melengkapi tugas ( forum diskusi ) pada virtual class untuk mata kuliah pengantar akuntansi keuangan 2.


Penetapan Sistem Akuntansi Menurut Pesanan
Dalam penerapan sistem akuntansi biaya menurut pesanan, terdapat hal utama yaitu bahwa pencatatan bentuk tolak dari dokumen-dokumen dipakai sebagai dasar untuk ayat - ayat jurnal yang mana dokumen tersebut penting bagi pimpinan, untuk apa? untuk membuat perencanaan serta untuk mengambil tindakan pengendalian mengenasi cara, prosedur, dan penerapannya.
Terdapat persamaan dengan sistem akuntansi biaya menurut proses antara lain untuk memperoleh bahan, menyimpan, dan mengeluarkannya.

Bahan Mentah ( Raw Materials )
Departemen yang betugas melaksanakan pesanan tersebut membuat rencana produksi yang berisi :
- bahan baku yang dibutuhkan dengan membuat surat permintaan pembelian. Surat tersebut dibuat sebagai pedoman bagian pembelian untuk melaksanakan pemesanan.
- jika pesanan sudah tiba, petugas pembelian akan mengadakan pemeriksaan terhadap kesesuaian jumlah pesanannya.
- setelah mendapatkan persetujuan, bagian pembelian mengeluarkan bukti penerimaan bahan mengenai jumlah dan keadaan barang yang diterima.
- Penerimaan dicatat dengan mendebit perkiraan bahan baku, dan sebaliknya untuk perkiraan hutang dagang (kas dicatat di bagian kredit).
Perkiraan bahan baku didalam buku besar merupakan perkiraan pengendali yang dibuat per jenis bahan baku dan merupakan sub buku besar yang dinamakan Buku bahan baku.
Bagian produksi memulai aktivitasnya dengan membuat bon pengeluaran bahan dalam beberapa rangkap untuk setiap bagian. Ikhtisar mengenai bon pengeluaran bahwa secara periodik merupakan bukti untuk memindahkan biaya bahan baku dan perkiraan pengendalian bahan baku ke periraan pengendalian barang dalam proses dan biaya fabrikase.
Jalannya arus biaya tsb dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini.


Manfaat jika kita menerapkan sistem balance permanen dalam pencatatan bahan baku :
1. Memungkinkan perhitungan persediaan secara fisik dapat dilaksanakan secara merata,
2. Penetapan pembebanan bahan baku ke pekerjaan dan biaya fabrikase dapat dilakukan secara tepat dan cepat,
3. Dapat mengetahui perbedaan antara jumlah sebenarnya dengan apa yang ada di pembukuan.

Upah ( Wages )
Upah buruh merupakan biaya yang tidak terwujud. Perlakuan upah langsung untuk sistem ini harus dilakukan dengan seksama, karena hal - hal sebagai berikut.
1. Agar dapat ditetapkan jumlah yang tepat mengenai upah yang harus dibayarkan kepada buruh didalam periode pembayaran upah.
2. Pembebanan yang tepat atas biaya buruh ke perkiraan biaya fabrikasi dan masing-masing pesanan.
Jumlah jam kerja para buruh biasanya dicatat kedalam kartu jam/kartu keluar masuk dalam kurun waktu.
Ayat jurnalnya seperti gambar berikut.


Barang Dalam Proses ( Work In Process )
Untuk menyelesaikan suatu produk terdapat 3 unsur biaya yaitu :
- Bahan langsung
- Upah langsug
- Biaya fabrikase
Ketiga unsur biaya tsb akan dialokasikan ke perkiraan barang dalam proses dengan angka yang sudah diikhtisiarkan terlebih dahulu. Sedangkan perincian mengenai pemakaian bahan, upah langsung atau biaya fabrikasi dapat dilihat dari kartu pekerjaan.
Pencatatan ke kartu pekerjaan diambil dari bon-bon pengeluaran bahan kartu waktu yang memuat rinciannya. Setelah pekerjaan selesai, data ini yang akan diikhtisarkan sehingga dapat diketahui biaya /unit. Data sebagai dasar untuk membuat jurnal dengan cara mendebit perkiraan hasil selesai dan mengkredit perkiraan barang dalam proses.
Didalam kartu pesanan/perkiraan seluruh perincian biaya akan dimuat seperti gambar berikut.
Ayat jurnalnya :
Saldo-saldo yang masih tertinggal dalam perkiraan barang dalam proses menunjukan jumlah biaya-biaya yang dibebankan ke kartu pekerjaan yang belum selesai.

Hasil Selesai dan Harga Pokok Penjualan
Perkiraan hasil selesai adalah perkiraan pengendali, disebabkan oleh angka yang dicatat kedalam perkiraan ini hanya merupakan ikhtisar dari buku pembantu yang mempunyai perkiraan - perkiraan untuk setiap barang yang dihasilkan. Perkiraan yang mencatat setiap barang yang dihasilkan dinamakan buku besar hasil selesai.
Bentuk perkiraan dalam buku besar ini adalah seperti gambar dibawah.


Untuk menetapkan harga pokok bahan baku dalam proses produksi, digunakan metode FIFO LIFO dan sebagian jumlah hasil selesai yang dikirim selanjutnya di catat ke buku hasil selesai berdasarkan copy sura perintah pengiriman petugas yang mengurus atau mengelola buku hasil selesai.
Ikhtisar yang dipakai sebagai dasar untuk membuat ayat jurnal ini adalah :

Komentar