Hoax atau berita
bohong adalah berita yang sengaja dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab dan disebarkan melalui media massa oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab juga tentunya. Jika kita mempercayai kebenaran berita tersebut dan turut menyebarkannya, mungkin hal tersebut
bisa membuat mereka menjadi senang hati(?).
Hoax berkembang
dengan semakin meningkatnya popularitas media sosial. Media sosial memungkinan
semua orang dapat menyebarkan berita dengan sangat mudah dan cepat, bahkan
berita yang dibuatnya sendiri, termasuk berita palsu atau hoax.
Hoax
umumnya bertujuan untuk humor atau lucu-lucuan saja. Namun, hoax juga bisa
dijadikan alat propaganda dengan tujuan politis, misalnya melakukan pencitraan
atau sebaliknya, memburukan citra seseorang atau kelompok.
Ciri-Ciri Hoax
1. Mengakibatkan kecemasan, kebencian, dan
permusuhan.
2. Sumber berita tidak jelas. Hoax di media
sosial biasanya pemberitaan media yang tidak terverifikasi, tidak berimbang,
dan menyudutkan salah satu/beberapa pihak.
3. Judul lebih mengarah ke unsur provokatif, serta
menyembunyikan fakta dan data yang jelas.
Ciri khas lain hoax adalah adanya HURUF
KAPITAL, huruf tebal (bold), banyak menggunakan tanda baca, tanpa
menyebutkan sumber informasi, dan tanpa sumber. Penyebar hoax biasanya
menuliskan: “copas dari grup sebelah” atau “kiriman teman”.
Cara
Mengecek Hoax
Cara
mengecek hoax sangat mudah, terutama jika berupa gambar atau foto. Jika berupa
gambar/foto, buka Google Image. Klik icon Kamera dan upload gambar yang mau dicek atau
copas link/url gambar yang akan dicek kebenarannya. Jika berupa link, cek
URL-nya dan cek kredibilitas situsnya dengan mengidentifikasi pemilik situs
atau admin websitenya di menu/halaman “About Us” atau “Tentang Kami”.Jika
informasi yang diduga hoax itu diperoleh di WhatsApp (WA), tanyakan kepada
pengirimnya, dari mana ia memperoleh informasi tersebut.
Jika
jawabannya “kiriman teman” atau “copas dari grup sebelah”, waspadalah… itu
hoax!
Saran
: Lebih berhati-hati
jika ingin menyebarkan berita yang belum jelas sumbernya. Misalnya, jika
berita/pesan didapatkan dari teman coba tanyakan kebenarannya secara
mendetail/menyeluruh. Dan jika mendapat pesan/berita jangan menelan secara
mentah-mentah lalu menyimpulkannya sendiri, cari bukti-bukti yang aktual baru
boleh mempercayai berita tersebut dan boleh menyebarkannya.
Komentar
Posting Komentar